Bagaimana menghadapi tantangan perkopian?
Hal mendesak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kopi adalah meremajakan tanaman tua dengan varietas unggul dan merawatnya dengan budidaya yang baik. Penggunaan varietas atau klon unggul kopi selama ini masih sangat terbatas di berbagai daerah.
Pemerintah, swasta, dan komunitas dapat membangun demplot-demplot pengembangan penangkaran. Jika berhasil, agar segera diperluas. Dengan demikian, peremajaan kopi unggul menjadi gerakan bersama dan masif.
Di tengah tantangan perubahan iklim, petani perlu mendapatkan edukasi memilih bibit yang adaptif sekaligus berproduksi tinggi. Untuk mewujudkannya, tentulah perlu melalui riset dan uji coba. Petani juga perlu terus diberdayakan agar semakin mandiri. Tidak mudah terpasung oleh jerat ijon.
Petani penggarap kebun orang lain, Painah mengeringkan buah kopi robusta di ruang pengeringan di halaman rumah prosesor kopi Frans Wicaksono di kawasan Rimba Candi, Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Kamis (4/7/2024).
Saat ini juga menjadi momentum tepat mengangkat kopi-kopi lokal yang kaya cita rasa, mulai dari jenis arabika, robusta, liberika, dan ekselsa. Agar kualitas kopi lokal semakin istimewa, perlu ada penguatan dari hulu ke hilir. Tata kelola kopi agar terus dibenahi.
Ke depan, generasi muda harus semakin bangga mengurus kopi. Kopi-kopi lokal selayaknya naik ke pentas kopi dunia.
Baca juga: Bangun Ikhtiar Mendongkrak Produktivitas Kopi Nasional
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Apa dampak kenaikan harga kopi di Tanah Air?
Kenaikan harga robusta telah meningkatkan kesejahteraan di sentra-sentra kopi. Kompas meliput panen raya di sejumlah sentra kopi di Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan sepanjang Juni hingga pertengahan Juli lalu. Hasilnya, para petani bergairah menyambut panen karena harga buah dan biji kopi yang tinggi.
Sampai-sampai timbul anekdot di masyarakat bahwa buah kopi di pohon-pohon bukan sekadar kopi melainkan uang yang menempel. Petani sudah bisa meraup Rp 75 juta per hektar dengan memanen buah asalan. Bahkan, jika memanen buah petik merah, petani bisa peroleh hasil Rp 100 juta hingga Rp 120 juta per hektar.
Nilai jual yang menggiurkan itu turut mendongkrak komsumsi di masyarakat. Roda perputaran ekonomi di perdesaan diperkirakan meningkat selama masa panen raya ini.
Dua orang pemuda sedang membuat kopi di Sekolah Kopi yang ada di Kabupaten Lampung Barat, Lampung, pada Kamis (4/7/2024). Fasilitas yang dibangun oleh pemerintah Lampung Barat itu difungsikan sebagai tempat edukasi dan pelatihan kopi.
Di sisi lain, kenaikan harga bahan baku telah menggoyang usaha kedai kopi. Pengelola kedai harus berhitung ulang karena lonjakan harga bahan baku. Jika harga biji kopi naik tiga kali lipat, berapa persen sepatutnya kenaikan harga untuk segelas minuman kopi? Hal ini menimbulkan dilema bagi pelaku usaha.
Seperti apa tren perkopian dunia kini dan masa depan?
Tren produksi kopi dunia sebenarnya terus meningkat selama 60 tahun terakhir. Ini sejalan dengan dinamika kebutuhan besar konsumsi kopi. Selama tiga dekade terakhir (periode 1990-2022), negara-negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, Filipina, Arab Saudi, UEA, dan Turki mengalami pertumbuhan konsumsi kopi yang luar biasa, melebihi 6 persen.
Kebutuhan itu dipenuhi oleh produksi kopi pada 10 negara penghasil kopi terbesar, termasuk Indonesia yang berada di posisi keempat dunia. Selain Tanah Air, produksi kopi tertinggi datang dari Brasil, Vietnam, Kolombia, Etiopia, Uganda, Honduras, India, Guatemala dan Meksiko.
Di masa depan, konsumsi kopi diprediksi akan terus tumbuh dengan laju antara 2,0 hingga 2,5 persen setiap tahun. Pertumbuhan terbesar terjadi di negara-negara berkembang. Itu sebabnya ketika terjadi penurunan volume produksi, akan langsung berdampak besar terhadap lonjakan harga kopi.
Tradisi Bulan Suro di Jawa
Masyarakat di Jawa memiliki bermacam tradisi ketika kalender Jawa telah memasuki bulan Suro. Tradisi ini berawal dari kepercayaan bahwa bulan Suro merupakan bulan yang sakral atau suci.
Kesakralan bulan Suro menjadi waktu yang tepat untuk lebih banyak melakukan perenungan, introspeksi, dan sarana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Untuk itu, berbagai tradisi diadakan di bulan Suro.
Tradisi yang cukup terkenal di bulan Suro adalah kirab atau iring-iringan. Acara tersebut biasanya diadakan di malam 1 Suro. Di Keraton Surakarta, acara kirab melibatkan kebo bule milik keraton yang diyakini keramat.
Berbeda dengan Surakarta, sejumlah masyarakat di Yogyakarta akan mengisi malam 1 Suro dengan menjalankan tradisi Tapa Bisu. Kegiatan ini adalah jalan-jalan mengelilingi keraton Yogya tanpa mengucap sepatah kata pun.
Sementara itu, masyarakat di Jawa juga mengenal tradisisuroan di malam 1 Suro. Warga akan berkumpul di dalam masjid untuk melakukan suatu upacara. Sebagian masyarakat juga bakal menjalani laku prihatin dengan tidak tidur semalaman.
Acara kebudayaan menjadi tradisi lain dalam bulan Suro. Di Klaten, warga bakal mengadakan selametan (kenduri) massal dan menggelar pertunjukan Wayang Kulit di malam hari, bertepatan dengan tanggal 7 Suro.
Bulan Suro dirayakan oleh warga Temanggung, Jawa Tengah dengan menyanyikan Kidung Jawa berjudul Dhandang Gula secara bersama-sama. Tradisi ini berlanjut dengan Kacar-kucur dan membaca doa keselamatan yang dipimpin kaur keagamaan.
Sejumlah wilayah di Indonesia sudah mulai memasuki musim hujan. Namun, kapan puncak musim hujan di Indonesia?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap saat ini sejumlah wilayah mulai masuk awal musim hujan. Menurut BMKG awal musim hujan tidak berjalan serentak di seluruh daerah Indonesia.
"Musim hujan 2024-2025 telah terjadi di sebagian kecil wilayah pada bulan Agustus 2024. Kemudian diprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah lainnya pada bulan September hingga November 2024," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers Kamis (19/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwikorita mengatakan pihaknya memprakirakan puncak musim hujan 2024-2025 akan terjadi antara November hingga Februari.
Menurut BMKG sebanyak 303 zona musim (ZOM) atau 43,45 persen wilayah Tanah Air akan mengalami puncak musim hujan pada November hingga Desember. Wilayah yang akan mengalami puncak musim hujan pada periode ini di antaranya Pulau Sumatra, Jawa pesisir selatan, dan Kalimantan.
"Namun demikian juga terdapat sebanyak 250 zona musim atau 35,77 persen dari zona musim yang diprediksi akan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari-Februari 2025, yaitu Lampung, Pulau Jawa bagian utara, sebagian kecil Pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian besar Papua," tutur dia.
Awal musim hujan di Tanah Air diperkirakan bervariasi, dimulai dengan wilayah Sumatra bagian barat pada Agustus lalu.
Kemudian, kata Dwikorita, musim hujan meluas secara bertahap ke wilayah timur hingga Desember.
Dari total 699 zona musim (ZOM), Dwikorita menyebut 75 ZOM atau 10,7 persen wilayah memasuki musim hujan di September.
Kemudian, 210 ZOM atau 30,04 persen wilayah Tanah Air akan memasuki musim hujan pada Oktober, dan 181 ZOM atau 25,9 persen wilayah akan memasuki musim hujan pada November.
Lalu, terdapat 113 ZOM atau 16,2 persen wilayah yang memiliki pola musim hujan yang berlangsung sepanjang tahun atau yang disebut wilayah satu musim.
Secara umum, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim hujan pada Oktober hingga November.
"Dibandingkan rata-ratanya, musim hujan 2024-2025 akan datang lebih awal dari biasanya," tutur Dwikorita.
Lebih lanjut, sifat musim hujan 2024-2025 diprediksi akan berada pada kategori normal. Artinya, kondisi musim hujan ini tidak terlalu basah maupun terlalu kering.
Meski secara umum sifatnya normal, ada beberapa wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih basah.
Dwikorita mengimbau semua pihak, baik kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, instansi terkait, serta seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi selama periode musim hujan di wilayah-wilayah tersebut.
"Wilayah tersebut berpotensi mengalami peningkatan risiko bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, termasuk angin kencang, kilat petir. Ini juga perlu diperhatikan," terangnya.
JAMBI, bungopos.com – Alhamdulillah, petani kopi Indonesia kini bisa tersenyum lebar seiring naiknya harga kopi di tingkat petani.
Timbul pertanyaan, sampai kapan harga kopi akan naik seperti sekarang? apakah selama-lamamnya?
Dan sebenarnya apa yang terjadi sehingga harga kopi terus melambung sejak awal 2024?
Sekedar informasi, Indonesia merupakan negara penghasil kopi nomor tiga tertinggi di dunia setelah Brazil dan Vietnam, ini menurut data Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).
Tahun 2023 lalu, Brazil mampu menghasilkan 2,99 Juta ton kopi, Vietnam 1,85 juta ton, Indonesia 765,4 ribu ton.
Setelah itu menyusul negara Colombia 560,53 ribu ton.
10 besar negara penghasil kopi lainnya setelah Colombia adalah Ethiopia, Honduras, Uganda, Peru, India dan Guatemala.
Lantas apa sebabnya harga kopi Indonesia kini terus naik?
Penelusuran Jambi Ekspres pada berbagai sumber, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga kopi Indonesia membaik. Faktor pertama yaitu musibah perubahan iklim yang kini sedang melanda negara-negara produsen kopi terbesar dunia.
Seperti di Vietnam, gelombang panas yang mengancam negara tersebut telah menurunkan produksi biji kopinya.
Saat ini Vietnam sedang mengalami kekeringan yang menyebabkan tahun 2024 menjadi panen paling sedikit yang diraup Vietnam sejak empat tahun terakhir.
Departemen Pertanian Vietnam bahkan telah merilis, produksi kopi Vietnam di tahun 2024 diprediksi akan turun sebesar 20 persen.
Hal ini pun terbukti dengan mulai anjloknya ekspor kopi Vietnam 19,5% bulan-ke-bulan.
Sementara itu Brazil, penghasil kopi nomor satu dunia juga mengalami situasi pelik, juga mengalami kekeringan.
Sebuah negeri bernama Minas Gerais di Brazil, adalah wilayah penghasil kopi terbesar di sana, kini sedang dilanda kekeringan, yang membuat hasil panen kopi di daerah tersebut terus merosot.
Minas Gerais selama ini telah memberi kontribusi 30 persen tanaman kopi arabika di negara Brazil.Gelombang panas juga kini sedang mendera India.
India sendiri tahun 2023 lalu berada di urutan negara nomor 9 penghasil kopi dunia. India mampu memproduksi 336 ribu ton kopi di tahun lalu. Gelombang panas yang kini melanda India, ikut menurunkan produksi kopi yang ada.
India merupakan salah satu negara tujuan ekspor kopi terbesar kedua Indonesia yaitu 43.5 ribu ton.Ekspor kopi RI pada tahun 2023 lalu, paling banyak tujuan ke Amerika Serikat sebanyak 55,8 ribu ton.
Setelah itu kopi RI juga diekspor ke Mesir, Jerman, Malaysia, Italia, Belgia, Jepang, Georgia dan negara-negara lainnya.
Menurut catatan BPS, ekspor kopi Indonesia tahun 2023 lalu adalah 433,78 ribu ton dengan nilai Rp 18,46 triliun.
Bisa dibayangkan, dengan harga kopi yang saat ini melambung tinggi, angka ini akan menjadi berkah bagi petani dan juga negara.
Sampai kapan harga kopi mahal di negeri ini? sampai semua kondisi di negara penghasil kopi tadi, kembali membaik.
Kapan? Ya kapan saja cuaca berpihak di negara mereka.(*)
2. Akankah harga kopi robusta kembali turun?
3. Seperti apa tren perkopian dunia kini dan masa depan?
4. Apa dampak kenaikan harga kopi di Tanah Air?
5. Tantangan terbesar apa yang dihadapi perkopian Indonesia?
6. Bagaimana menghadapi tantangan perkopian?
Tantangan terbesar apa yang dihadapi perkopian Indonesia?
Meskipun harga kopi tinggi, petani sebenarnya belum memperoleh hasil optimal. Itu karena banyak kebun kurang produktif. Tanaman tua dan rusak selama ini dibiarkan tumbuh di kebun. Kebun kurang diurus sehingga hasil panennya minim.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, produktivitas kopi di Indonesia sangat rendah lantaran banyak tanaman kopi di Indonesia berada di atas usia produktif atau berusia 20 tahun ke atas. Pada 2023 terdapat 9,5 persen tanaman kopi di Indonesia yang masuk kategori tanaman tidak menghasilkan dan tanaman rusak sehingga perlu peremajaan.
Parahnya lagi, di sejumlah daerah, rendahnya produktivitas tidak hanya banyak ditemui pada robusta, tetapi juga di kebun kopi arabika. Pertanian kopi arabika Sumatera menghadapi persoalan cukup serius karena produksinya sangat rendah, yakni hanya 600 kg per hektar per tahun dari potensi 2,5 ton.
Selain banyak tanaman tua tak kunjung diganti, penyebab lain adalah penggunaan kopi varietas unggul yang minim. Petani masih kesulitan mendapatkan bibit tanaman kopi yang mampu berproduksi tinggi, tahan hama dan penyakit, serta dapat menyesuaikan perubahan iklim.
Rata-rata produktivitas kebun kopi di Tanah Air hanya 0,817 ton per hektar (Badan Pusat Statistik). Bahkan, luas kebun kopi di Indonesia pada 2023 menyusut jadi 1.268.906 hektar dengan total produksi 756.096 ton (Kementerian Pertanian).
Produktivitas kopi yang 1-2 ton per hektar dinilai masih jauh di bawah target Presiden Joko Eidodo. Presiden Jokowi ingin produktivitas kebun dipacu hingga menyentuh 8-9 ton per hektar.
Akankah harga kopi robusta kembali turun?
Pengamat kopi dunia semula memprediksi peningkatan harga kopi robusta bakal mulai melandai tahun ini. Sebab, ada panen yang cukup besar di Brasil dan sejumlah negara penghasil kopi. Panen raya itu diperkirakan bakal menekan kenaikan harga kopi robusta, sehingga takkan melewati 4.000 dollar AS per ton.
Kenyataannya, harga kopi robusta London Berjangka terus meroket. Pada Jumat (26/7/2024), harganya telah menyentuh 4.300 dollar AS. Bahkan, dalam sepekan terakhir, harga tertinggi kopi robusta berada pada rentang harga 4.500 – 4.600 dollar AS. Sampai kapan situasi ini berlanjut masih belum dapat dipastikan.
Baca juga: Harga Tinggi Kopi Cetak Rekor, Momentum Benahi Hulu
Larangan-Larangan Bulan Suro di Jawa
Bulan Suro umumnya cukup familiar dengan berbagai larangan yang mengemuka. Sejumlah larangan tersebut berkaitan dengan hal-hal yang bersifat mistis dan membawa konsekuensi tersendiri jika tidak diikuti.
Kendati begitu, larangan yang ada di bulan Suro cenderung mendekati mitos. Sulit membuktikan kebenaran larangan-larangan ini. Namun demiian, masyarakat di Jawa tetap diberi kebebasan untuk mempercayai mitos tersebut ataupun tidak.
Berikut ini daftar adalah larangan yang terdapat di bulan Suro:
1. Tidak boleh keluar rumah. Larangan ini merupakan anjuran agar masyarakat Jawa tetap berada di dalam rumah. Sebab, malam 1 Suro dianggap sebagai momen ketika hal-hal buruk tengah bertebaran di luar rumah.
2. Hindari membuat acara pernikahan. Terdapat kepercayaan bahwa menggelar acara pernikahan di bulan Suro bisa mendatangkan kesialan. Berbagai ritual dianggap sedang berlangsung di bulan ini. Karena itu, tak baik jika menghelat pernikahan di bulan Suro.
3. Dilarang membakar sampah. Masyarakat Jawa meyakini bahwa membakar sampah di malam 1 Suro bisa menimbulkan nasib buruk. Api dianggap mengandung kekuatan mistis yang memicu kedatangan makhluk gaib.
4. Jangan membuka proyek besar. Tak hanya malam 1 Suro, terdapat pula pantangan di malam 2 Suro. Pantangan ini berupa larangan untuk membuka proyek besar atau usaha baru.
5. Jangan pindah rumah. Hal buruk dipercaya bakal menimpa orang yang pindah rumah di tanggal 1 Suro. Masyarakat Jawa umumnya akan menghindari kegiatan tersebut dan memilih menundah jadwal pindah rumah.
Mengapa harga kopi robusta melonjak tinggi?
Panen raya kopi robusta saat ini menjadi masa emas bagi petani di Tanah Air. Harga kopi melambung tiga kali lipat.
Sekilo biji beras (greenbean) robusta premium kini bernilai Rp 100.000-Rp 120.000 per kilogram (kg), bandingkan dari tahun lalu yang hanya Rp 30.000-Rp 40.000. Harga kopi bubuk fine robusta bahkan melampaui Rp 250.000 per kg, menyamai harga kopi arabika yang selama ini disebut-sebut sebagai kopi primadona.
Lonjakan harga disebabkan turunnya produksi kopi di sejumlah negara produsen di Asia dan Amerika Tengah. Harga kopi robusta dunia kini di atas 4.000 dollar AS per ton, mengacu data Organisasi Kopi Internasional (ICO). Kenaikan harga ini disebut-sebut sebagai yang tertinggi dalam 45 tahun sejak Juli 1979.
Penyebab kenaikan harga adalah turunnya produksi kopi dunia sebagai dampak perubahan iklim. Persoalan lain, terjadi alih fungsi sejumlah lokasi perkebunan kopi menjadi permukiman dan perkotaan.
Bulan Suro 2024 Sampai Kapan?
Bulan Suro 2024 akan berlangsung sampai 30 hari. Awal bulan Suro 1958 (Tahun Jawa) bakal jatuh pada hari Minggu Kliwon, 7 Juli 2024. Adapun akhir dari bulan Suro tahun ini akan bertepatan dengan hari Senin Wage, 5 Agustus 2024.
Periode bulan Suro dimulai dari tanggal 1 hingga 30 Suro. Kata Suro diketahui berasal dari Bahasa Arab, yaitu Asyura. Asyura memiliki arti sepuluh atau hari ke-10 dalam bulan Muharram.
Bulan Suro menjadi bulan pertama dalam kalender Jawa. Kalender ini berlaku sejak zaman Mataram Islam di bawah pimpinan Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645). Di sisi lain, bulan Suro dikenal dengan sebutan Muharram di kalangan umat Islam.
Dalam kepercayaan umat Islam, bulan Muharram dijuluki sebagai "bulan Allah". Muharram tergolong sebagai bulan yang mulia. Berbagai amalan sunnah dianjurkan untuk dilakukan di bulan Muharram, seperti puasa dan sedekah.
Berikut ini adalah daftar tanggal di bulan Suro 1958:
7 Juli 2024 = Minggu Kliwon, 1 Sura 1958 / Tahun Baru Islam 1446 H
8 Juli 2024 = Senin Legi, 2 Sura 1958
9 Juli 2024 = Selasa Pahing, 3 Sura 1958
10 Juli 2024 = Rabu Pon, 4 Sura 1958
11 Juli 2024 = Kamis Wage, 5 Sura 1958
12 Juli 2024 = Jumat Kliwon, 6 Sura 1958
13 Juli 2024 = Sabtu Legi, 7 Sura 1958
14 Juli 2024 = Minggu Pahing, 8 Sura 1958
15 Juli 2024 = Senin Pon, 9 Sura 1958
16 Juli 2024 = Selasa Wage, 10 Sura 1958
17 Juli 2024 = Rabu Kliwon, 11 Sura 1958
18 Juli 2024 = Kamis Legi, 12 Sura 1958
19 Juli 2024 = Jumat Pahing, 13 Sura 1958
20 Juli 2024 = Sabtu Pon, 14 Sura 1958
21 Juli 2024 = Minggu Wage, 15 Sura 1958
22 Juli 2024 = Senin Kliwon, 16 Sura 1958
23 Juli 2024 = Selasa Legi, 17 Sura 1958
24 Juli 2024 = Rabu Pahing, 18 Sura 1958
25 Juli 2024 = Kamis Pon, 19 Sura 1958
26 Juli 2024 = Jumat Wage, 20 Sura 1958
27 Juli 2024 = Sabtu Kliwon, 21 Sura 1958
28 Juli 2024 = Minggu Legi, 22 Sura 1958
29 Juli 2024 = Senin Pahing, 23 Sura 1958
30 Juli 2024 = Selasa Pon, 24 Sura 1958
31 Juli 2024 = Rabu Wage, 25 Sura 1958
1 Agustus 2024 = Kamis Kliwon, 26 Sura 1958
2 Agustus 2024 = Jumat Legi, 27 Sura 1958
3 Agustus 2024 = Sabtu Pahing, 28 Sura 1958
4 Agustus 2024 = Minggu Pon, 29 Sura 1958
5 Agustus 2024 = Senin Wage, 30 Sura 1958
Suara.com - Restoran dan bar Holywings viral setelah salah satu staf memposting pengumuman akan memberikan diskon minuman beralkohol bagi pengunjung dengan nama Muhammad dan Maria. Sebenarnya cabang Holywings ada berapa? Jika kamu penasaran silakan cek daftarnya berikut ini seperti dilansir dari situs resmi Holywings.
1. Jl. Tegalsari No.29 - 31, Tegalsari, Kec. Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur 60262
2. Jl. Mega Kuningan Barat Iii No.102-2. Jakarta Selatan
Baca Juga: Berkaca dari Kasus Holywings, MES Ingatkan Semua Pihak Tak Halalkan Segala Cara demi Cuan
3. Jl. Metro Tanjung Bunga No 28, Maccini Sombalia, Makassar
4. Jl. Gatot Subroto No.1003, Rw.1, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan
5. Jl. Pasir Kaliki No 25 Paskal, Bandung
6. Jalan Cendrawasih No. 23 Semarang Utara, Semarang
7. Rukan Golf Island Boulevard, Pantai Indah Kapuk St No.02 Jakarta Utara
Baca Juga: Holywings Bikin Iri Tempat Usaha Lain, Izinnya Restoran Tapi Beroperasi Hiburan
8. Jl. Putri Merak Jingga No. 8 Medan Barat, Medan
9. Qbig, Jl. Bsd Raya Utama, Lengkong Kulon, Kec. Pagedangan, Kab. Tangerang
10. The Promenade, Kav. 09, Harbour Bay Downtown, Jl. Duyun - Batu Amper, Kel. Sungai Jodoh, Kec. Batu, Batam
1. Jl. Karangsari No 10 Pasteur, Bandung
2. Jl. Epicentrum Tengah, Setiabudi, Jakarta Selatan
3. Jl. Boulevard Timur Blok Va, Sumarecon Bekasi
4. Bez Plaza No 3, Sumarecon Serpong
5. Jl. Pasir Kaliki No 25 Paskal Bandung
6. Jl. Basuki Rahmat No 25 Genteng, Surabaya
7. Jl. Boulevard Raya Barat No 5, Klp Gading, Jakarta Utara
8. Jl. Tanjung Duren Barat Iii No 1 Grogol, Jakarta Barat
9. Jl. Gunawarman No.44 Keb Baru, Jakarta Selatan
10. Jl. Raya Kertajaya Indah Mulyorejo, Surabaya
11. Jl. Metro Tj Bunga No 28 Maccini Sombalia Makassar
12. Jl. A Rivai Madras Hulu Polonia, Medan
13. Ruko Crown Golf Marina Blok B No. 52-56. PIK
14. Jl. Metro Pondok Indah Jakarta Selatan
15. Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan Park
16. Jl. Mega Kuningan Barat Iii No.102-2. Jakarta Selatan
17. Jl. Bangka Raya No.17 Kemang, Jakarta Selatan
18. Jl. Boulevard Famili Utara No.8 Dukuh Pakis, Surabaya
19. The Promenade, Kav. 09, Harbour Bay Downtown, Jl. Duyun - Batu Amper, Kel. Sungai Jodoh, Kec. Batu, Batam
20. Jalan Cendrawasih No. 23 Semarang Utara, Semarang
21. Jl. Pantai Indah Kapuk Pik, Jakarta Utara
22. Jl. Boulevard Jendral Sudirman 1525 15811 (Unit Gf-01), Karawaci Sub-District
23. Kawasan Megamas, Jalan Laksda John Lie, Food City I, 95111 Manado
24. Jl. Soekarno Hatta No.36 (Arengka 1), Kel, Bandar Raya, Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau
25. Qbig, Jl. Bsd Raya Utama, Lengkong Kulon, Kec. Pagedangan, Kab. Tangerang, Banten 15331
26. Circlewest Citra 6, Tegal Alur, Kec. Kalideres, Jakarta Barat
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
tirto.id - Bulan Suro 2024 sampai kapan? Berapa jumlah hari dalam bulan Suro 2024? Lantas, apa saja larangan dan tradisi di Jawa ketika memasuki bulan Suro?
Bulan Suro adalah bulan pertama dalam Kalender Jawa. Bulan ini menandai adanya pergantian dari tahun yang lama ke tahun yang baru. Pada 2024, bulan Suro bakal menjadi bulan pembuka tahun Jawa 1958, setelah tahun 1957 rampung.
Mengacu pada kalender Jawa terbaru, tahun 1957 akan berakhir pada Sabtu Wage, 6 Juli 2024, bertepatan dengan tanggal 29 Besar. Keesokan harinya, pada Minggu Kliwon, 7 Juli 2024, kalender akan berganti ke tanggal 1 Sura 1958.
Masyarakat Jawa memiliki kepercayaan bahwa bulan Suro merupakan bulan yang cukup sakral. Terdapat sejumlah pantangan atau larangan yang tak boleh dilakukan di bulan ini. Bersamaan dengan itu, berbagai tradisi juga diselenggarakan untuk menyambut bulan Suro.